DUNIA FOTOGRAFI

3 komentar

Kali ini kita bahas tentang dunia cenematogradi
by: Kak rohman
mengulas segala hal yang berkaitan dengan fotografi digital

Fotografi berasal dari dua kata Yunani kuno: foto untuk "cahaya", dan grafik untuk "menggambar."


Menggambar dengan cahaya", adalah cara untuk menggambarkan fotografi. Ketika sebuah fotodibuat, cahaya atau bentuk lain dari energi radiasi, seperti sinar X, digunakan untuk merekamgambar suatu obyek atau adegan pada permukaan peka cahaya. 

Foto pada awalnya disebut gambar matahari (sun pictures), karena sinar matahari itu sendiri yang digunakan untuk membuat gambar. Umat ​​manusia telah menjadi pembuat gambar setidaknya sejak lukisan gua sekitar 20.000 tahun yang lalu. 

Dengan penemuan - penemuan / inovasi di fotografi, gambar akan dapat di tangkap hanya dalam waktu hitungan detik.


Perbedaan Tukang Foto dengan Fotografer

 by ROHMAN on  JULI 18, 2013

Pada dasarnya istilah tukang foto dan fotografer sama saja, yaitu orang yang ahli dalam membuat foto. Tapi istilah tukang foto lambat laun menjadi menurun nilainya, sedangkan titel fotografer semakin keren dewasa ini.
Dulu seseorang disebut tukang foto (kadang disebut juga kameramen), adalah orang yang menguasai teknik fotografi yang baik, tapi sekarang ini, tukang foto identik dengan orang-orang yang sekedar bisa mengunakan kamera dan tidak harus ahli di dalam bidangnya, apalagi di era digital yang serba otomatis, tinggal jepret pakai lampu kilat saja langsung, pasti terang gambarnya.
Tukang foto juga lebih identik dengan orang-orang yang menjajakan jasa foto dengan tarif relatif murah, seperti yang kita lihat di kawasan wisata ataupun tukang foto di acara-acara sosial seperti pernikahan.

Lalu apa beda tukang foto dengan fotografer?

Kalau tukang foto lebih bersifat reaktif terhadap suatu keadaan, fotografer pendekatannya lebih berbeda. Seorang fotografer menghabiskan banyak waktunya tidak di dalam sesi pemotretan saja, tetapi sebagian besar lebih ke pembuatan konsep & ide, perencanaan, persiapan, dan setelah selesai foto, masih harus melakukan post-processing (editing), layout dan percetakan.
Banyak yang harus dipikirkan untuk menjadi fotografer, apalagi fotografer profesional yang bertarif tinggi. Ide kreatif, eksekusi dan hasil foto lah yang membuat seorang fotografer dibayar jauh lebih tinggi nilainya daripada aksi motret itu sendiri.